Sabtu, 03 November 2007

pagi rasa coklat

suatu hal yang perlu kau tahu
hari ini, dengan senang hati
telah aku terima seamplop pagi
yang kau kirimkan untukku

pagi berasa coklat yang pemalu
lewat seorang kurir yang senyumannya
persis senyuman tokoh kartun idolaku
katanya, dia akan mengutuk diri sendiri
andai tak datang tepat waktu

"selamat menikmati, semoga kau
tak lagi marah padaku,"begitu pesan
tertulis di bagian sisi amplop sebelah kiri
tulisan yang mengingatkanku pada
sejenis sulur-suluran yang sepanjang
tahun hanya berbunga dua kali

"mengapa," desisku setelah membuka
amplop dan mendapati pagi itu mulai mencair
"apa pabrik embun telah bangkrut
sampai nonamu susah-susah membuatkanku
sekeping pagi dengan rerumputan
berwarna kenangan dan daun-daunnya
yang berbau kesedihan."

sambil tersenyum, menjawablah kurir itu:
"nonaku paham, untuk merampungkan
mimpi yang terlambat dimulai,
kau korbankan begitu banyak pagi
yang mestinya manis buat dinikmati."

"ah, tapi ada yang dia tak tahu,
aku dan coklat tak pernah bisa
berteman di waktu sarapan," ujarku.
"jadi katakan pada nonamu,
kali lain, kirimkan saja sebuah pagi
berasa susu atau beraroma kopi
bersama foto senyumnya yang pelangi."

"baik," jawabnya, "ada pesan lain."

"katakan saja, aku tak marah lagi."

makassar, november 07

Tidak ada komentar:

Posting Komentar