Jumat, 23 November 2007

entah berapa kali malam kuhabiskan seperti ini

entah berapa kali malam kuhabiskan seperti ini
menghitung bulir embun yang terbentuk di pucuk-pucuk
tiap daun, tiap dahan pekarangan kusam berwarna lukisan

lalu kucari diriku sendiri dalam sunyi paling puisi
tempat, yang entah bagaimana, selalu kutemukan namamu,
matamu dan lubang selebar bulan yang pernah kautinggalkan di jantungku

aku suka akan cara malam mengajariku mencintai
sama halnya puisi mengajariku cara melupakan
cinta adalah hitam yang malam, bukan putih,
bukan ungu, bukan merah jambu

entah berapa kali malam kuhabiskan seperti ini
pada jalan beraspal, bukan berbatu
lampu-lampu di pucuk tiang padam satu-satu
aku berjalan sambil mengucap namamu
lalu mencintaimu, lalu berhenti
untuk kemudian melupakanmu

makassar, november 07

Tidak ada komentar:

Posting Komentar