Rabu, 24 Oktober 2007

Danny Boy

dengan bahasa tak dapat kupahami
kau mengabarkan kedatanganmu
pun dengan bahasa tak kau mengerti
aku mengisyaratkan sesalku
:kau datang terlambat
sangat terlambat bagi seorang yang sedang
menanjak usia sepertiku

kau menatapku asing seolah bukan darah
sama yang mengalir di tubuh kita
dan kau tersenyum seolah aku tak
memiliki senyum serupa itu
senyum yang sesekali kau sembunyi saat aku
mengulur tangan buat sekadar menggendong
atau meremas pipimu

walau tak benar-benar membenci gelap
seperti kau, aku menyukai cahaya
cahaya seperti benda ajaib
yang hinggap di matamu lewat cara teramat gaib
tapi sungguh, aku tak benar-benar menyukai
matamu yang persis mata ayah itu
dan dengan bahasa tak kau pahami
aku akan mengatakannya padamu

Gorontalo, Oktober 07

Tidak ada komentar:

Posting Komentar