Minggu, 21 Oktober 2007

mimpi yang ramai

semalam tidurku terganggu oleh mimpi yang ramai
mimpi suara jemari perempuan mengetik serabutan
di atas tombol-tombol keyboard komputer karatan

seperti gerombol laron,
tiba-tiba ada banyak kata berhamburan di mataku
kata-kata mengeja sestanza puisi tua
yang telah dilupa banyak penyair muda
tiap baitnya, sepotong demi sepotong
membentuk sketsa kepala, rambut, mata, mulut
leher, lengan, bahu dan
jemari seorang perempuan sedang mengetik buru-buru

"aku sedang mengetik selembar kisah yang hilang," ujarnya
"tentang kau yang ingin sekali membakar kedua bahumu
supaya hangus sepasang malaikat yang tiap hari selalu jadi beban untukmu"

makassar, oktober 07

Tidak ada komentar:

Posting Komentar