Senin, 22 Oktober 2007

benda-benda buat pernikahan kita

aku harus mengumpulkan benda-benda berikut sebelum menikahimu

PAHANGGA-- sampai limapuluh bahkan seratus tahun nanti
kita tetap akan butuh penyangga buat bangunan ini
seperti kapal yang butuh tiang layar teguh
dari karas kayu tangguh biar terlewat jutaan kayuh

pondasi kita terpacak di tanah masir
mudah jungkir bila ditelan pasir
tentu kita benar-benar butuh lebih dari seruas
batang-batang bambu lentur yang tahan air
sebagai penyangga dari datangnya gempa dan banjir
agar bangunan ini tetap tegak untuk limapuluh
bahkan seratus tahun akan datang

***
BANDAYO-- bercinta di bawah matahari
membuat kulit hitam terbakar,
mata perih dan kita tak lagi dapat menatap
wajah satu sama lain

maka aku selubungi saja langit itu
dengan sebentang kain dari baju pengantin
dan kita bercinta sampai leleh rerumputan
sembari mengira-ngira ada berapa banyak anak kita nanti
sepuluh, sebelas atau berapapun yang kita ingini
sayang aku dan kau belum dapat menghitung bintang malam nanti
karena baju pengantin kita masih mengelambu di pelipis langit

***
PUADE-- pernah kau memintaku membuatkanmu tempat duduk
dengan sandaran dari serpih langit dibesarkan pelangi
dibubuh bintang-bintang yang tumbuh
serupa wajah anak gadis menstruasi pertama kali

namun aku hanya tukang kayu dan bukan gembala peri
tak dapat seenaknya menggeser langit berubah posisi
atau sebaiknya, aku buatkan saja untukmu
tempat duduk dengan sandaran dari alir sungai yang lempang
tanpa bebatu agar tubuhmu mampu mengambang
tapi, hati-hati, ada banyak jeram sembunyi di alir lengang
memerosokkan kakimu sampai nafas habis diisap mambang

***
BILIU & SUNDI-- ini ada sepasang, satu untukmu satu untukku
pernahkah kau dengar sebuah dongeng tentang bulan dan matahari?
kata ibuku mereka dulu sepasang kekasih
bukan saudara sedarah seperti terkaaan banyak orang

ini ada sepasang, pakaikan paluwala di kepalaku
dan biar kusanggul juntai demi juntai rambutmu
mengapa sedih pengantinku? kita bukan bulan dan matahari
pula tak sedang menyesali malam maupun siang ini
apalagi kita sepasang kekasih dan bukan saudara sedarah
aku telah jatuh cinta pada alismu yang tak dicukur rapi
jadi biarkan aku menikmati tuah benda-benda
yang susah-payah aku kumpulkan buat pernikahan ini

makassar, oktober 07

catatan: benda-benda di atas dipakai dalam upacara pernikahan adat gorontalo
-pahangga: penyangga
-bandayo: peneduh
-puade: pelaminan
-biliu dan sundi: baju pengantin
-paluwala: semacam tutup kepala berbentuk tanduk untuk pengantin pria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar