Kau lihat pintu itu, Adinda?
Dahulu kau datang dari situ
Seragam putih dan kacamata bergagang biru
Serta lingkaran berputar lamat di atas rambutmu
Yang berbau taman sehabis hujan itu
Lingkaran itu mencuatkan duri, menitiskan nyeri,
Sesenggukan tak henti-henti
Seperti mahkota Yesus tatkala disalib sebelum mati
Aku ingin menjadikannya putih
Tidak merah seperti lampion di beranda rumahku
Putih seperti mahkota Yesus tatkala bangkit setelah mati
Kau lihat pintu itu, Adinda?
Ke situ pula kelak kau pergi
Membawa serta bau taman sehabis hujan,
Lingkaran duri yang telah berubah putih
Dan sebuah buku berisi puisi
Tentang cinta, tentang Neruda
Tentang cinta yang mengikat kaki-tangan Neruda
Pintu itu, di sisinya sebentuk lukisan dinding terekat
Lukisan tentang makan malam terakhir Yesus
Bersama murid-muridnya
Sebelum disalib, mati dan kemudian bangkit kembali
Makassar, 10 September 2007
Sabtu, 15 September 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar