Pertama: sebuah malam tak berhujan
Aku ingin duduk di pantai, di taman, atau tempat mana pun yang membuatku nyaman tanpa takut tetes-tetes hujan memerah perihkan mataku saat menatap bulan.
Mahal benar harga sebuah malam tak berhujan dan harga bulan, si pemilik mata yang senantiasa mengawasiku. Kekasihku, tanpa melihat bulan aku seperti seorang asing yang sedang tak diawasi siapa-siapa.
Kedua: sebuah rumah yang tak bernama apotik
Sebab nyaris seluruh rumah di kota ini telah bernama apotik. Para penghuninya berpakaian warna senada. Sapaan mereka persis sama: "Tuan butuh obat ini obat itu."
Aku tak butuh obat apa pun. Dan rasa sakit yang memiliki bau tubuhmu ini memang kubawa serta dengan sengaja setiap kali aku berniat mengunjungi sebuah kota. Juga setiap kali aku butuh teman jalan-jalan, makan malam atau menikmati musik jazz di saat senggang.
Tak masuk akal bagiku, jika pikir mereka rasa sakit ini begitu mengganggu. Atau mungkin hanya kau dan aku yang tahu, tanpa rasa sakit sebuah naskah tak lebih dari karya seni tak bermutu?
Gorontalo, Juli 08
Kamis, 03 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar