Kamis, 02 Oktober 2008

Ladang Tebu

KATAKAN padaku, Gadis,
gerangan apa yang tumbuh di keningmu itu?

Ladang tebu, jawabmu,
sehampar yang menyimpan getah gula
ribuan galon banyaknya.

Sayang, cintaku bukan traktor
bukan bilah-bilah tajam bergerigi
yang terpacak di moncong mesin pemanen otomatis.

Juga tak tega aku meninggalkan
ladangmu kerontang
meski ingin benar kureguk
tetes-tetes cintamu yang manis.

Izinkan aku, Gadis, mencintaimu seperti petani
yang menjaga tanah dengan darah
dan merawat tetumbuhan selayaknya
menekuni bayi sendiri.

Sebab aku bukan peluru
bukan sangkur yang kuasa
merampasmu paksa.

Makassar, Oktober 08

Tidak ada komentar:

Posting Komentar