Jumat, 12 September 2008

Tubuh Pohon

: merayakan setahun umur blog ini.

KAU menginginkan di tubuhmu ada bunga-bunga merekah, atau buah atau kehidupan yang berkecambah. Sayang sepanjang musim ini cuma daun-daun yang kau dapati tumbuh menggeliat di sekujur ranting dan tangan-tanganmu yang bercabang. Sesekali angin datang mengayun-ayunkan dahan. Daun-daun itu menjadi penari seolah tulang mereka lentur terbuat dari benang layang-layang.

Tapi itu tak menghiburmu. Setiap saat ada yang menguning teramat pucat, lantas mencokelat, jatuh, mati dan pada akhirnya menjadi tak berarti. Setiap helai yang lerai menyingkap jutaan rahasia di tubuhmu.

Baru kali ini, sejak bertahun-tahun lalu, kau menginginkan dirimu tak sekadar rimbun, tak sekadar teduh. Kau bermimpi menjadi anggun seperti peri dalam dongeng klenting kuning, atau pinokio atau puteri tidur dan tujuh kurcaci.

Tapi mereka hanyalah para peziarah yang singgah berteduh sejenak, tak pernah terpikir menitipkan sebaris pujian atau mengabadikan pucuk-pucukmu yang menggapai-gapai sebagai lukisan. Suatu saat, entah oleh petir, atau badai atau gergaji mesin, tubuhmu bakal tumbang, terbakar, mati dan pada akhirnya menjadi tak berarti.


Makassar, September 08

Tidak ada komentar:

Posting Komentar