Jumat, 12 September 2008

Di Hadapan Matamu

DI HADAPAN matamu, dapat kurasakan tubuhku tiba-tiba menipis seperti gerimis, seperti kabut atau daun-daun perdu yang menahan derai dingin dari nafasmu yang lembab. Siang itu, anak-anak tangga yang kita daki ikut bergerak searah kaki-kaki kita, membuatku tak pernah tiba di puncak tangga dan kau tak kunjung sampai di sisiku. Mungkin ini bukan perjumpaan kita yang pertama, sebab aku percaya jauh sebelumnya kita pernah bertemu dalam rahim ibuku. Kau adalah yang telah meletakkan benda itu di dadaku. Sesuatu yang kemudian berdetak sesaat setelah bibirmu meninggalkan lukisan yang bertahun-tahun tertidur di bibirku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar