Minggu, 07 Juni 2009

Alasan Mengapa Aku Datang Terlambat ke Rumahmu Malam Itu

Sebab langit belum berhenti menelurkan hujan
lalu menularkannya ke halaman.
Halaman hanya punya satu selokan.
Selokan tersumbat, halaman berubah jadi danau genangan hujan

Di teras rumah berlantai dua itu, aku duduk di anak tangga kedua dari bawah,
sebab anak tangga pertama telah dihilang-keruhkan danau genangan hujan.
Satu per satu sisa hujan menetes-netes dari kanopi,
mengangkat permukaan genangan yang bergerak menggapai-gapai jempol kakiku.

Aku meraba sisa-sisa hujan itu dengan tangan terkepal,
bukan terbuka seperti orang berdoa,
sebab aku khawatir selaput tipis perlahan akan tumbuh di sela-sela jari-jariku.

Aku tak bisa berenang.
Aku tak akan sampai ke seberang.
Aku hanya menatap langit yang masih saja mengenang hujan.

Masih di anak tangga kedua teras rumah itu,
sambil menunggu danau yang belum juga surut,
aku berusaha menebak-nebak jawaban atas
pertanyaan seseorang dalam adegan sebuah film
: Menurutmu, apakah hujan jatuh berbutir-butir seperti pasir,
Atau terulur seperti jalur-jalur benang?


Makassar, Juni 09

Kamis, 04 Juni 2009

Misteri Kota Hilang di Dasar Laut

Mungkin dia terlalu rindu kamu sampai-sampai dia membangun sebuah kota lalu menguburnya di dasar laut. Orang-orang menyebutnya kota misteri. Kota hilang. Kendati setahu dia tak ada yang lebih teka-teki daripada kamu yang lama tak pulang. Hanya sunyi, senyap dan gelap. Rindu perlu berbahan tahun untuk tenggelam dalam lelap.

Maka beginilah dia: membangun kota untuk kamu cari untuk kemudian menemukannya yang telah kehabisan cara memberitahu kamu di mana tempat pulangmu berada. Ke sinilah kamu dengan robot-robot kapal selam, alat sonar dan radar yang bisa menyelam sampai ke dasar.

Temukanlah dia yang sudah separuh buta menyusun bebatu bata. Memahat dan memasak dinding-dinding kota di setiap ketika yang dia punya. Datanglah kamu sebelum orang lain datang menguras dan mengurung harta karun kota itu di koran-koran, museum dan rumah lelang.

Dia terlalu rindu kamu, sungguh, dia terlalu rindu kamu.

Makassar, Juni 09