: emha
baru saja cinta menghabiskan banyak kertas
saat aku sadar sungai-sungai dalam tubuhku
telah berhilir ke arah yang salah
singgah di tempat mana warna-warna rebah
sehabis jauh berkelana
lantas dibuai hitam yang masih setia berjaga
semalaman ini aku sibuk menjumput kata-kata
yang berlari-berputar-putar di atas kepala
minta dituliskan sebagai sajak di atas kertas
yang tersisa
namun kertas telah habis oleh cinta
dan kertas terakhir seolah mengeluh kedinginan
tak jelas pada lilin ataukah rembulan
"tubuhku yang mudah terempas ini," desisnya
"tak sanggup lagi mendekap rahasia sendirian"
maka biarlah; kata-kata, warna-warna, sungai-sungai
menjadi sajak cinta yang tertunda
sampai aku dapat bertanya padamu:
"adik, masihkah terasa perih itu di perutmu?"
lalu kau mungkin akan balas bertanya:
"kakak, obat macam apa yang dapat mengusir
rasa sakit ini?"
dan aku akan menjawab dengan suaraku yang kertas:
"untuk menghilangkan masam di lambungmu,
berhentilah mengunyah gelisah."
makassar, 28 september 07
Jumat, 28 September 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar